Ada beberapa penulis yang mencari cara menerbitkan buku sendiri karena berulang kali ditolak oleh penerbit buku. Dari yang ingin menerbitkan buku teks, novel, atau macam-macam buku lainnya. Namun, pernahkah Anda berpikir sebenarnya ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi agar buku dapat diterima oleh penerbit?
Dalam menulis buku ajar, buku referensi, buku teks, dan sebagainya, terdapat komponen-komponen kelayakan yang harus dipenuhi. Sebelum diterbitkan oleh penerbit buku, perlu adanya peninjauan mengenai kelayakan buku, baik dari tampilan maupun substansinya. Apa saja kelayakan yang harus dipenuhi agar buku Anda bisa diterbitkan? Atau hanya dengan cara menerbitkan buku sendiri ? Tulisan ini akan kita simak beberapa komponen yang dapat dijadikan acuan penilaian kelayakan sebuah buku agar bisa diterbitkan atau tidak.Cakupan
1. Materi < cara menerbitkan buku sendiri >
Komponen
pertama ini meliputi keleluasaan dan kedalaman materi. Keleluasaan materi yang
disajikan setidaknya menjabarkan substansi materi yang terkandung dalam
kompetensi yang diharapkan. Sementara itu, kedalaman materi meliputi pengenalan
hingga interaksi antarkonsep sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
2. Akurasi
Materi < cara menerbitkan buku sendiri >
Karena
segmen buku bersifat menghibur dan/atau mendidik, penerbit buku tentunya akan
lebih jeli dari Anda. Penilaian terhadap akurasi materi meliputi akurasi fakta,
kebenaran konsep atau teori, kebenaran prinsip, dan akurasi prosedur atau
metode. Fakta yang disajikan sebagai materi harus sesuai dengan kenyataan dan
efisien untuk diajarkan kepada peserta didik. Kemudian konsep yang dipakai
sebaiknya tidak menciptakan banyak penafsiran dan sesuai dengan definisi yang
berlaku dalam bidangnya. Sama halnya dengan konsep, prinsip juga harus sesua
dengan yang berlaku dalam bidangnya, juga akurat. Metode yang digunakan juga
harus benar dan runtut.
3. Bersifat
Mutakhir < cara menerbitkan buku sendiri >
Isi buku
ajar, buku referensi, buku teks, dan buku-buku lain yang sejenis sebaiknya
disajikan dengan materi up to date. Perlu adanya penyesuaian antara materi dengan
perkembangan ilmu terkini. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan contoh yang
relevan dan menarik serta ‘hangat’ karena bersifat kekinian. Rujukan yang
disertakan pun harus relevan, valid, dan memunculkan kesan ‘baru’ dalam
perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Memunculkan
Semangat Produktivitas < cara menerbitkan buku sendiri >
Buku yang
baik mampu adalah buku yang menginspirasi, berguna, serta mampu menumbuhkan
inovasi dan kreativitas bagi pembacanya. Menginspirasi juga berarti menumbuhkan
semangat baru dalam belajar dan bekerja secara disiplin. Dalam buku sebaiknya
terdapat materi untuk merangsang kemunculan gagasan-gagasan baru melalui
latihan dan contoh-contoh kasus yang diberikan.
Ide yang kreatif dalam buku akan lebih baik jika mampu menumbuhkan kerjasama
dalam tim dan meningkatkan produktivitas.
5. Memicu
Rasa Ingin Tahu < cara menerbitkan buku sendiri >
Sebagai
sumber ilmu, buku perlu memiliki substansi yang dapat menumbuhkan rasa ingin
tahu bagi pembacanya. Hal ini dapat diwujudkan dengan adanya uraian, latihan,
contoh soal dan kasus dan fenomena di lingkungan sekitar. Dengan berbagai
sajian tersebut, pemikiran lebih jauh dari peserta didik dapat ditumbuhkan.
Kemudian buku juga perlu mendorong peserta didik untuk mencari sumber yang lain
agar dapat menemukan informasi lebih jauh. Selain itu, rasa ingin tahu juga
bisa diarahkan pada cara berpikir kritis dengan materi yang menggunakan metode
eksperimen.
Penerbit
buku juga akan lebih melirik naskah Anda yang couriousable. Artinya naskah Anda
memiliki daya tarik tersendiri, sehingga orang-orang penasaran untuk
membacanya. Tentunya akan sangat menguntungkan bagi Anda bukan?
6. Mengembangkan
Sikap Hidup < cara menerbitkan buku sendiri >
Tidak hanya
berfungsi menumbuhkan rasa ingin tahu saja, buku juga sebaiknya dapat menjadi
media pengembangan kecakapan personal. Berbagai uraian, latihan, dan contoh
yang disajikan dalam buku dapat berguna untuk peserta didik dalam mengenali
kekurangan dan kelebihan dirinya. Dalam meningkatkan kecakapan sosial,
substansi buku sebaiknya memberikan motivasi bagi peserta didik untuk
berkomunikasi, berinteraksi, dan bekerjasama dengan orang lain.
Tidak hanya
kecakapan diri sendiri dan sosial, sudah semestinya buku dapat digunakan dalam
mengembangkan kecakapan akademik. Peserta didik diharapkan dapat menggali
informasi, menyelesaikan masalah, dan memutuskan sesuatu dalam kerja ilmiah
dengan mempelajari buku tersebut. Selain itu, substansi buku sebaiknya juga
berguna dalam meningkatkan kemampuan psikomotorik peserta didik.
7. Mengembangkan
Sikap Menghargai < cara menerbitkan buku sendiri >
Selain
mengembangkan sikap hidup, mengembangkan sikap menghargai juga bisa dilakukan
dengan mempelajari buku. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan gambaran
mengenai fenomena alam dan sosial agar peserta didik dapat lebih peka terhadap
lingkungan sekitarnya.
8. Teknik
Penyajian < cara menerbitkan buku sendiri >
Sebuah buku
yang dijadikan sebagai bahan ajar, buku teks, referensi, atau kegunaan lain
dalam pendidikan tinggi dapat disajikan dengan taat asas. Maksudnya, buku
disajikan dalam setiap bab yang memiliki pendahuluan, isi, dan penutup.
Kelogisan penyajian juga menjadi syarat kelayakan. Kelogisan dapat ditampilkan
sesuai dengan alur berpikir deduktif (umum ke khusus) atau induktif (khusus ke
umum). Selain logis, konten buku juga harus runtut. Penyajiannya bisa dilakukan
dengan menampilkan konsep yang lebih mudah ke konsep yang lebih sulit, dari
sederhana ke yang lebih kompleks. Selain itu, perlu adanya koherensi
antarfakta, antarkonsep, dan antarteori agar terhubung secara logis.
9. Melengkapi
Pendukung Penyajian Materi < cara menerbitkan buku sendiri >
Dalam buku,
penting juga untuk menyajikan komponen pendukung materi, misalnya ilustrasi,
grafik, tabel, dan lain-lain. Ketepatan dan kesesuaian komponen pendukung
penting untuk diperhatikan dalam tiap-tiap bab. Selain itu, perlu juga
ditambahkan uraian singkat yang bisa membangkitkan minat membaca di awal
bab. Selain itu, rujukan atau sumber
acuan terkini juga bisa dijadikan sebagai pelengkap materi yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan (selayaknya buku teks).
10. Menyajikan
Pembelajaran < cara menerbitkan buku sendiri >
Pembelajaran
dalam buku sebaiknya melibatkan peserta didik untuk berinteraksi dan
berpartisipasi secara mental dan emosional. Peserta didik juga menjadi fokus
dalam menyampaikan pembelajaran. Pembelajaran yang interaktif mampu memberikan
materi yang dialogis sehingga memungkinkan peserta didik untuk seolah-olah
berkomunikasi dengan si penulis buku. Hal ini nantinya dapat memunculkan umpan
balik dan evaluasi agar keberhasilan pembelajaran dapat diukur.
11. Memperhatikan
Penggunaan Bahasa < cara menerbitkan buku sendiri >
Sebagai
media berkomunikasi, bahasa tulisan yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan
pengguna buku. Bahasa yang digunakan dapat disesuaikan dengan tingkat
perkembangan berpikir dan sosial-emosional peserta didik. Selain itu, bahasa
yang digunakan adalah bahasa yang komunikatif sehingga pesan dari materi
pengajaran dapat diterima engan baik. Penggunaan bahasa yang baik juga
dilakukan dengan menyesuaikan substansi pesan dan ilustrasi yang diberkan.
Selain itu,
bahasa tulisan yang digunakan juga meliputi ketepatan struktur kalimat dan
kebakuan istilah yang merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kalimat-kalimat yang dituliskan harus runtut, baik dalam satu paragraf,
antarparagraf, antarsubbab, atau antarbab. Kemudian makna dan keutuhan pesan
dalam tiap-tiap bagian juga sebaiknya mencerminkan kesatuan tema. Kemudian
penggunaan simbol dan istilah harus dilakukan secara benar dan konsisten.
Ketepatan bahasa yang perlu diperhatikan juga meliputi ketepatan tata bahasa,
ejaan berdasarkan EYD, dan penggunaan kata asing.
12. Grafik
yang Tepat < cara menerbitkan buku sendiri >
Tidak hanya
substansi saja yang menjadi fokus, ketentuan-ketentuan grafis juga perlu
diperhatikan. Hal ini meliputi ukuran buku yang sesuai dengan standar ISO serta
kesesuaian format dan materi isi buku. Kemudian tata letak pada kulit muka dan
belakang bisa ditampilkan dalam satu kesatuan yang utuh. Warna, ilustrasi,
tipografi bisa didesain secara harmonis dan saling terkait.
Menariknya
desain cover ditentukan dari point center atau pusat pandang yang terpusat.
Untuk menarik pembaca, daya tarik bagian muka buku bisa didesain dengan warna,
ilustrasi, dan tipografi yang tepat. Kemudian desain di bagian depan tersebut
bisa diselaraskan dengan tata letak judul, penulis, logo, dan tata letak isi.
Dalam menyelaraskan berbagai komponen cover, ukuran proporsional dan jenis
huruf yang dipakai menjadi penting, terutama bagi penerbit buku.
Beberapa komponen di atas dapat Anda jadikan acuan dalam menilai kelayakan buku teks, buku ajar, maupun buku referensi Anda. Bahkan juga untuk cara menerbitkan buku sendiri secara mandiri. Jika komponen yang telah diuraikan di atas sudah sesuai dengan naskah Anda, maka proses penerbitan bisa segera dilakukan. Hal ini tentunya juga tidak lepas dari kerjasama Anda sebagai penulis dan penerbit buku agar dapat menerbitkan buku yang layak. Dalam menilai kelayakan buku Anda, diskusi dengan penerbit, terutama editor penting dilakukan. Anda bisa meminta saran dan masukan agar naskah yang siap diterbitkan menjadi buku yang berguna bagi banyak kalangan.
Sumber: https://penerbitdeepublish.com/cara-menerbitkan-buku-sendiri-a/
0 Komentar